Saturday, March 21, 2015

Published 7:35 AM by with 0 comment

NEGERI KECIL KARIMUN JAWA ‘KEPULAUAN MUTIARA LAUT JAWA'

NEGERI KECIL KARIMUN JAWA ‘KEPULAUAN MUTIARA  LAUT JAWA;
Oleh : Muhammad Syafe’i
@syafeisyafei @belajarbumi

Malam itu pun kami putuskan untuk bermalam di masjid yang berada dekat pelabuhan Jepara – Pelabuhan Kartini – titik awal penyebrangan menuju jajaran Kepulauan Karimun Jawa. Kurang lebih enam jam di Laut Jawa disebrangkan Kartini Muria – Kapal Ferry yang tidak begitu besar, usahakan membawa life jacket sendiri bila akan melakukan penyebrangan laut. Jelang senja sampailah di pulau itu, pulau yang berpamor. Kepulauan Karimun Jawa terletak ±83 km dari Jepara. Kepulaun ini terdiri dari 27 pulau, 5 dianatranya sudah berpenguni yakni Pulau Karimun Jawa, Pulau Genting, Pulau Nyamuk, Pulau Parang dan Pulau Kemujan. Luas keseluruhan kepulauan mencapai ± 1.500 Ha wilayah daratan. Sejak tahun 2001 Kepulauan Karimun Jawa di tetapkan sebagai Taman Nasional oleh pemerintah Jepara.




Gelapnya langit malam terhiasai petasan menyambut pergantian tahun 2012, dan mengistirahatkan kami malam ini. Tinggal di homestay yang disiapkan oleh agen tour yang tak jauh dari pelabuhan. Pukul 09.00 pagi, kami menuju pelabuhan, kapal dan agen tour menunggu. Life Jacket kami pakai dan siap menuju Pulau Cemara yang jaraknya 2 jam dari pelabuhan. Goggle – alat  yang kami akan pakai dan  sepatu katak yang digunakan untuk menjelajah taman bawah laut. Kagum rasanya melihat agen tour yang sudah handal melakukan pelatihan singkat snorkeling dan juga menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang.




Merah, kuning, putih, hitam, menghiasi dasar perairan yang begitu jernih, tak lebih dari 50 meter. Coral reef seekan berbicara tentang keagungan penciptanya. Terus terang spot pertama di sekitar Pulau Cemara membuat saya kagum. Memang menjadi pengalaman petama menikmati indahnya segitiga terumbu karang dunia. Tahun baru lalu kami lewati di Arjuna – Gunung di Jawa Timur. Terumbu itu bergerak mengikuti gerakan gelombang laut, ikan kecil dengan riang bermain – bergerombol mengikuti tarian terumbu karang. Kami juga menemukan binatang yang mirip bintang – Bintang Laut.




Pulau Geleang menjadi tempat makan siang kami. Menunggu agen tour menyiapkan santapan, dengan Rp 7.000,00 es kelapa muda menjadi istimewa peneman gorengan yang melintasi tenggorokan. Menu kami hari ini seafood orang menyebutnya, cumi, tongkol dan beberapa ikan bakar seperti kakap mereh siap disantap. Sembari menunggu yang lain, berfoto menjadi harga mati apalagi dengan view yang indah dan mempesonah, alam seakan menjadi wall of frame yang mewah. Keindahan Kepulauan Karimun Jawa bukan cuma taman bawah lautnya melainkan keeksotisan pantainya dan hamparan horizon langit yang menawan.




Subhanallah, spot kedua jauh lebih menawan dengan terumbu karang yang luas dan indah sekitar Pulau Menjangan. Seekor ikan yang menjadi tokoh dalam film “Finding Nemo”  melintas, Ikan Badut – ikan warna oranye dengan bentol putih yang bermain diantara terumbu karang. Sebelum senja menghilang, kami memutuskan untuk kembali ke homestay. Malam tak mau kami lewatkan, kami sempatkan berkeliling pulau yang seperti miaatur suatu Negara, semua tersedia dengan kesederhanaan. Tetapi, listrinya seperti senin kamis – mulai menyala pukul 6 sore dan padam lagi pukul 6 pagi.




Petualangan dihari kedua diawali dengan berenang dengan sekumpulan hiu. Hiu yang ini sudah jinak dan sengaja di ditangkarkan. Berfoto dengan ikan hiu menjadi pengalaman yang istimewa. Melanjutkan perjalanan, kami diantarkan menuju ke gosong pasir, ternyata sudah banyak wisatawan luar dan domestik yang mengabadikan perjalanan mereka. Gosong pasir terlihat saat air laut surut dan mengilang saat pasang dimalam hari. Siang menjelang, kami menuju Pulau Tengah untuk makan siang. Dermaga kayu yang tertatah rapi menjadi sandaran kapal kami. Menunggu santapan makan, berkeliling pantai pasir putih menjadi hal yang sangat menyenangkan.
Perjalanan kami difasilitasi oleh agen tour untuk memudahkan dalam penyebrangan, snorkeling, homestay, makan dan penyewaan kapal serta guide perjalanan. Biaya terjangkau Rp 480.000,00 selama perjalanan. Sebelumnya, kami memakai “Bejeu” – bus yang mengantarkan kami sampai di alun-alun Jepara yang berdekatan dengan Musium R.A. Kartini – Pahlawan Emansipasi Wanita yang harum namanya itu, tarif bus Rp 150.000,00 dari Terminal Pulogadung (Jakarta).



Setelah santap siang, menuju tujuan snorkeling pertama hari ini, yang tak jauh dari Pulau Tengah. Lagi-lagi ucapan syukur dan kekaguman dari desah nafas kami, keindahannya sungguh luar biasa. Ikan pari yang selama ini muncul di televisi terlihat melintas di dasar perairan yang tak begitu dalam di sisi terumbu karang. Spot yang ini lebih banyak terhiasi oleh ikan yang berwarna indah. Berpose underwater, momen yang tak boleh ketinggalan, meski menahan nafas setengah mati untuk mendapatkan angel yang apik. Langit mulai berwarna jingga menandai berakhirnya pertualangan hari ini dan esok pagi harus kembali menyebrang ke Jepara.
Oleh-oleh adalah buah tangan yang wajib dibeli dari Jepara, Bontosan – adonan  krupuk ikan tenggiri dalam bentuk gelondongan dan sudah dikukus adalah salah satu makanan khas Jepara. Selain itu ada Terasi Jepara, Durian Petruk, Gereh Iwak Teri – Ikan  teri yang dijadikan semacam ikan asin,  kebanyakan dari pulau karimunjawa dan Latuh atau orang biasa menyebut Lato – sejenis rumput laut, enak dimakan dalam keadaan segar dan dapat menyembuhkan radang tenggorokan. Setelah puas berbelanja kami diantarkan “Slamet” – bus yang menantarkan kami selamat sampai di Jakarta, tiket busnya Rp 100.000,00 perorang.
      edit

0 comments:

Post a Comment