Saturday, January 21, 2017

Published 1:19 AM by with 0 comment

Beginilah Rupa Galaksi Kita dalam Pandangan Manusia Super

Gambar dari teleskop radio yang sangat kuat ini menunjukkan pada kita bagaimana rupa alam semesta dalam warna-warna menakjubkan yang tak lazim kita lihat.
Beginilah Rupa Galaksi Kita dalam Pandangan Manusia SuperTeleskop radio Murchison Widefield Array menunjukkan kepada kita bagaimana rupa pusat Bima Sakti jika kita bisa melihat gelombang radio yang memungkinkan kita untuk melihat langit dengan 20 warna primer. (NATASHA HURLEY-WALKER (ICRAR/CURTIN), GLEAM TEAM)
Gambar terbaru dari Bima Sakti menunjukkan semburan warna-warna menakjubkan tak seperti yang biasa kita lihat sebelumnya. Hal itu disebabkan mata kita memandang alam semesta di sekitar kita dengan membandingkan kecerahan dalam tiga warna primer: merah, hijau dan biru.
Teleskop Murchison Widefield Array yang berlokasi di pedalaman Australia Barat, menunjukkan pada kita bagaimana rupa alam semesta jika kita dapat melihat gelombang radio. Dengan kemampuan manusia super ini, kita akan bisa melihat langit dengan 20 warna primer.
“Itu jauh lebih baik daripada kemampuan manusia umum, dan bahkan mengalahkan kerajaan hewan, seperti udang mantis yang dapat melihat 12 warna primer berbeda,” jelas astronom Natasha Hurley-Walker dari Australia’s Curtin University.
Teleskop radio seharga 50.000.000 dolar AS itu tengah mengerjakan survey antariksa yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Proyek itu dikenal sebagai GaLactic dan Extragalactic All-sky survey (GLEAM).
Pandangan GLEAM terhadap Bima Sakti mengungkap pusat galaksi berwarna merah cerah (mengindikasikan frekuensi radio terendah), dengan bagian tengah dan frekuensi tertinggi yang diwakili oleh warna hijau dan biru.
Setiap titik di seluruh gambar merupakan galaksi lain. Hingga hari ini, survei tersebut telah mengkatalogkan 300.000 di antaranya. Itu berarti, beberapa gelombang radio yang terlihat dalam gambar ini telah melakukan perjalanan melintasi luar angkasa selama miliaran tahun.
“Tim kami menggunakan survei ini untuk mencari tahu apa yang terjadi ketika gugusan galaksi bertabrakan,” kata Hurley Walker.
“Kami juga dapat melihat sisa-sisa ledakan dari bintang paling kuno di galaksi kita, dan menemukan hembusan nafas pertama dan terakhir dari berbagai lubang hitam supermasif.
Teleskop Murchison Widefield Array hanyalah pemanasan sebelum langkah besar selanjutnya dalam astronomi radio, yaitu teleskop Square Kilometer Array, yang akan dibangun di Australia beberapa tahun mendatang. Teleskop terbesar dari jenisnya itu akan sanggup mendeteksi sinyal radio paling lemah yang dipancarkan lebih dari 13 miliar tahun lalu, ketika bintang-bintang dan galaksi-galaksi paling awal mulai terbentuk.

(Lutfi Fauziah. Sumber: https://nationalgeographic.co.id/)
      edit

0 comments:

Post a Comment