Tahukah kalian kalau tipe cahaya itu bermacam-macam? Masing-masing mengungkapkan rahasia-rahasia baru tentang dunia di sekeliling kita, tapi hanya satu tipe yang tampak oleh mata kita.
Untungnya kita telah merancang teleskop yang mampu melihat alam
semesta dalam cahaya “tak-tampak.” Sebagai contoh, kawan-kawan kita di
Chandra X-Ray Observatory dapat meneliti kosmos dengan melihat tipe
cahaya yang disebut sinar-X.
Cahaya sinar-X (atau sinar-X) menampakkan objek-objek yang sangat
energetik dan eksotis di ruang angkasa, seperti bintang-bintang yang
bertumbukan dan lubang hitam.
Foto berikut menunjukkan apa yang bisa kalian lihat pada suatu area di
langit malam – yang luasnya agak lebih besar daripada separuh Bulan
Purnama – bila kalian melihat sinar-X yang berasal dari area ini.
Foto
ini pada kita bagian yang lebih jauh lagi ke dalam alam semesta
daripada yang pernah dilihat dengan sinar-X sebelumnya. Hampir tiga
perempat dari total titik-titik cahaya pada foto ini merupakan lubang
hitam yang berjarak sangat jauh, sisanya adalah galaksi. Warnanya
menunjukkan tingkat keenergikan tiap objek: objek-objek yang paling
tidak energik berwarna merah sedangkan yang paling energik berwarna
biru. Kredit: NASA/CXC/Penn State/B. Luo dkk.
Sebetulnya, foto tersebut menunjukkan pada kita bagian yang lebih
jauh lagi ke dalam alam semesta dari yang pernah kita lihat sebelumnya
dengan sinar-X. Objek-objek redup yang dahulu tidak dapat dideteksi kini
berhasil diperlihatkan oleh pengamatan baru. Objek-objek ini berjarak
antara 11,9 – 12,9 miliar tahun cahaya. Artinya, kita melihat objek yang
ada 1-2 miliar tahun setelah Big Bang!
Hampir tiga perempat dari titik-titik cahaya tersebut merupakan
lubang hitam. Artinya, terdapat lebih dari 700 lubang hitam di dalam
area kecil tersebut. Seandainya seluruh bagian langit seramai ini, akan
ada sekitar 1.000 juta lubang hitam yang diam-diam mengintai di luar
sana!
Kalian mungkin penasaran bagaimana kita bisa melihat lubang hitam
padahal mereka terkenal tidak memancarkan cahaya tipe apapun. (Itu
sebabnya mereka dinamai demikian!). Begini, saat lubang hitam melahap
materi dan objek di dekatnya, seperti bintang-bintang atau
planet-planet, materi tersebut menjadi sangat panas dan mulai berpijar.
Objek yang berpijar inilah yang kita lihat.
Lubang-lubang hitam di foto telah memberikan informasi mengenai
objek-objek aneh ini kepada para ilmuwan. Bahkan para ilmuwan itu telah
mengetahui hal baru: Ketika alam semesta masih muda, lubang-lubang hitam
tidak tumbuh membesar dengan cara perlahan-lahan melahap lebih banyak
dan semakin banyak materi tetapi kebanyakan tumbuh dengan pesat, seperti
bayi atau anak usia remaja. Mereka juga menemukan bahwa seandainya di
alam semesta dini lubang hitam supermasif lahir dengan massa sekitar 100
kali massa Matahari, laju pertumbuhannya supaya mencapai massa sekitar
satu miliar massa Matahari tentunya sangatlah tinggi dan belum bisa
dijelaskan dengan model yang ada sekarang. Seandainya massa awalnya
lebih tinggi, sekitar 10.000 – 100.000 kali massa Matahari, laju
pertumbuhannya tidak demikian tinggi.
Fakta Menarik: Warna-warna dalam foto ini
menunjukkan tingkat keenergikan tiap objek: objek-objek yang paling
tidak energik berwarna merah sedangkan yang paling energetik berwarna
biru.
Sumber: http://langitselatan.com/
0 comments:
Post a Comment