Kota yang pernah dihuni oleh tiga peradaban yaitu Romawi, Bizantium, dan Muslim ini kian rusak akibat perang saudara di Suriah.
Selama rentang 2.500 tahun, Busra pernah dihuni tiga peradaban: Romawi, Bizantium, dan Muslim. Kota ini mengekalkan repihan biara, gedung teater, monumen, saluran air, gereja, masjid, dan benteng. Inilah Situs Warisan Dunia dengan status terancam, yang kian rusak karena perang saudara di Suriah.
Pada abad kedua Sebelum Masehi, Busra menjelma sebagai kota terbesar Kerajaan Nabath. Wilayah kerajaan ini dicaplok oleh jenderal Romawi Trajan, bernama Cornelius Palma, pada 106 Masehi. Busra pun menjadi sebuah ibu kota bagi Provinsi Romawi di Arab.
Gedung teater romawi dibangun pada abad kedua. Panggungnya sepanjang 45 meter, dan mampu menampung hingga 15.000 orang. Kaisar Romawi Marcus Julius Philippus atau Filipus si Arab, yang bertakhta 244-249 M, berasal dari provinsi ini.
Kekaisaran bizantium menguasai Busra pada abad keempat. Kota ini menjadi jantung Keuskupan Kristen dan pasar terbesar bagi pedagang Arab. Reruntuhan dua gereja semasa masih bisa disaksikan hingga hari ini.
Sejarah islam meriwayatkan perjumpaan Buhaira, pendeta Kristen Nestorian di Busra, dengan masa kecil Muhammad yang bersama pamannya singgah ke kota itu. Sang pendeta takjub dan meramalkan bahwa anak itu akan menjadi nabi terakhir.
Kelak, Busra menjadi kota pertama wilayah Bizantium yang ditaklukkan Khalid bin Walid pada awal ekspansi Islam sekitar 634 Masehi (Sumber:https://nationalgeographic.co.id/).
0 comments:
Post a Comment