Asteroid bukanlah satu-satunya sebab kepunahan
dinosaurus 66 juta tahun yang lalu. Peneliti menemukan, lamanya waktu penetasan
telur dinosaurus juga berpengaruh.
Penelitian terbaru mengungkap, telur dinosaurus
setidaknya membutuhkan waktu 6 bulan untuk menetas, jauh lebih lama dari dugaan
sebelumnya yang hanya 11 - 85 hari.
Gregory Erickson, dari Florida State University
meneliti dua spesies dinosaurus, Protoceratops, dinosaurus seukuran domba,
serta Hypacrosaurus, dinosaurus bebek besar.
Setelah memindai rahang dengan CT Scan, tim
mengekstrak beberapa gigi dan mengalisis mereka dengan mikroskop beresolusi
tinggi.
Teknik tersebut memungkinkan peneliti untuk
mengidentifikasi garis von ebner, garis pertumbuhan yang dimiliki oleh semua
hewan.
"Ini adalah garis perkembangan gigi hewan.
Semacam lingkaran pohon. Kita bisa menggunakan garis ini untuk melihat tingkat
perkembangan dinosaurus," kata Erickson seperti dikutip Science Alert, 3
Januari 2017.
Saat menganalisis, Erickson dan rekannya menemukan
bahwa embrio Protoceratops berumur 3 bulan sementara Hypacrosaurus mendekati 6
bulan.
"Ini berarti dinosaurus punya perkembangan
lambat. Tiga sampai enam bulan memungkinkan telur terpapar banyak resiko,
predator, kekeringan dan banjir. Induk pun berpotensi terekspos banyak
resiko," jelas Erickson.
Faktor risiko akan semakin besar dalam kondisi
ekstrem, seperti saat tumbukan asteroid terjadi. Dalam kondisi ekstrem,
penetasan telur yang lama akan semakin menghambat reproduksi sehingga
mengurangi kesintasan.
Dengan kata lain, penetasan telur yang lama serta
peristiwa bencana besar asteroid merupakan kombinasi yang menciptakan kepunahan
dinosaurus.
Riset ini masih studi awal. Penelitian lanjut
diperlukan untuk mengungkap apakah dinosaurus non unggas lainnya juga mengalama
masa inkubasi yang lambat (Sumber: kompas.co.id).
0 comments:
Post a Comment