Pemahaman bahwa Bumi berbentuk datar tumbuh
kembali layaknya keyakinan kuno yang lahir kembali.
Di Youtube, sejumlah akun - diantaranya
TigerDan925 - mengunggah video penjelasan tentang Bumi datar beserta
argumen-argumennya.
Sementara di Facebook, terdapat sejumlah komunitas
- di antaranya The Flat Earth Society - yang beranggotakan orang-orang yang
percaya bahwa Bumi datar. Di Twitter, ada akun @FlatEarthID dengan sejumlah
informasi tentang pandangan Bumi datar.
Sepintas hal itu tak dapat dipercaya.
Manusia sudah memiliki citra Bumi sebagai kelereng
biru, memotret Bumi daari saturnus sebagai "Pale Blue Dot", dan
mengirim New Horizon ke tepian Tata Surya. Bagaimana mungkin masih ada orang
yang percaya Bumi datar?
Percaya atau tidak, nyatanya masih ada orang-orang
seperti itu.
Orang-orang yang memercayai Bumi datar intinya
menolak semua perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dicapai berabad-abad.
Mereka menganggap pendaratan Neil Armstrong di
Bulan hoax! Mereka menganggap satelit sebenarnya tidak pernah ada! Mereka
percaya bahwa Matahari jaraknya hanya 4.000 kilometer!
Alasannya?
Tulisan VICE.com pada 2014 mengungkap, mereka yang
meyakini bahwa Bumi datar percaya bahwa matahari selalu berada di Tropic Cancer
dan Capricorn, yang berarti jaraknya kurang dari 5.000 kilometer dari Bumi.
Mereka juga meyakini bahwa Bumi begitu spesial
sehingga walaupun banyak benda langit berbentuk bulat, Bumi berbentuk datar
layaknya piringan.
Bukti Bumi datar menurut orang-orang yang
meyakininya bisa diketahui saat terbang dengan pesawat.
Penumpang selalu diberitahu bahwa pesawat terbang
dengan ketinggian tetap setelah stabil di udara. Menurut pemercaya Bumi datar,
jika Bumi bulat, seharusnya ketinggian terbang tak pernah tetap.
Pseudosains
Profesor astrofisika dan Kepala Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa
pandangan Bumi datar terlalu mengada-ada.
"Itu pseudosains," katanya.
"Orang-orang awam memercayainya karena
seolah-olah pandangan itu ilmiah padahal
sebenarnya tidak ada dasarnya sama sekali," imbuhnya ketika dihubungi
Kompas.com, Senin (11/7/2016).
Ini sejumlah bukti bahwa Bumi berbentuk bulat,
bukan datar.
Orang-orang yang percaya Bumi datar meyakini bahwa
Kutub Selatan adalah dinding yang tak mungkin ditembus.
"Nyatanya, pernah ada penerbangan yang
melewati kutub selatan, dari Afrika Selatan ke Selandia Baru. Kalau Kutub
Selatan dinding yang tak bisa ditembus, tak mungkin ada penerbangan itu,"
jelasnya.
Penerbangan melewati kutub selatan kini tak
diminati sebab alasan teknis terkait suhu dingin.
Pandangan bahwa satelit adalah kebohongan belaka
juga kurang berdasar. Nyatanya, komunikasi manusia saat ini berbasis satelit.
Demikian pula keyakinan bahwa Matahari berjarak
4.000 kilometer dari Bumi.
"Suhu Matahari mencapai 6.000 derajat
celsius. Kalau jarak Matahari sedekat itu, maka kita akan tersiksa dan terbakar
oleh radiasi dan panas," ungkap Thomas.
Ketinggian terbang pesawat yang tetap pun
sebenarnya bisa dijelaskan.
Ketinggian terbang pesawat diukur secara relatif
terhadap permukaan Bumi. Ukuran Bumi yang besar membuat kelengkungan Bumi tidak
begitu dirasakan.
"Jika kita menjadi pilot, kita akan mampu
membuktikannya," kata Thomas.
"Kalau Bumi datar, maka dari atas kita bisa
menatap daerah mana pun termasuk kutub selatan. Kenyataannya, pandangan kita
tetap terbatas."
Banyak orang berburu pemandangan senja kala
liburan. Pemandangan senja itu bisa menjadi bukti bahwa Bumi bulat.
Saat menatap senja, manusia akan melihat garis
khayal yang membatasi pandangan. Matahari akan tenggelam di garis yang disebut
horison itu.
Jika Bumi datar, garis yang seolah-olah
mempertemukan langit dan permukaan Bumi itu takkan ada.
Kalau ada kapal berlayar di lautan, manusia takkan
melihat kapal itu hilang perlahan dan per bagian ketika bergerak menjauh jika
saja Bumi datar.
"Jika kapal itu mendekat, kita taakkan
menyaksikan asapnya dahulu, baru bagian kapal secara keseluruhan, tetapi langsung
semuanya," kata Thomas.
Masih mau percaya Bumi datar? (Sumber: kompas.co.id)
Pak kalo saya komen nilai geografi saya dinaikin nggak?
ReplyDelete