Perkiraan lokasi Mauritia
Sebuah benua yang hilang jutaan tahun lalu kini ditemukan, tersembunyi di wilayah tujuan wisata favorit, Mauritius.
Mauritia, demikian benua itu disebut, dahulu merupakan bagian dari superbenua Gondwana. Hingga 200 juta tahun lalu, Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, India, Antartika, dan salah satunya Mauritia.
Lewis Ashwal, pemimpin tim peneliti, mengatakan, Mauritia merupakan bukti bahwa pemisahan Gondwana menjadi daratan-daratan kecil tidak terjadi lewat proses yang sederhana.
"Itu terjadi lewat peristiwa kompleks, menjadi sejumlah fragmen kerak benua yang ukurannya bervariasi dan lalu berkembang seiring evolusi basin Samudra Hindia," katanya.
Ashwal menemukan benua itu setelah melakukan analisis mineral zircon, mineral yang juga ditemukan pada lava gunung berapi.
Aswal dan tim menemukan zircon yang usianya mencapai 3 miliar tahun. Itu terlalu tua untuk menjadi milik Mauritius.
"Mauritius itu pula. Tidak ada zircon yang usianya melebihi 9 juta tahun di sana," ungkap Ashwal seperti dikutip CNN, Jumat (3/2/2017).
Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Nature Communication minggu ini tersebut menuai kritik. Sejumlah ilmuwan mengatakan, zircon berumur 3 miliar tahun bisa jadi dari tempat lain dan dibawa angin.
Ashwal yakin, zircon analisisnya bukan bawaan angin. Ia mengatakan, data yang diperoleh menunjukkan dengan jelas adanya benua di bawah Mauritius.
Mauritia, demikian benua itu disebut, dahulu merupakan bagian dari superbenua Gondwana. Hingga 200 juta tahun lalu, Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, India, Antartika, dan salah satunya Mauritia.
Lewis Ashwal, pemimpin tim peneliti, mengatakan, Mauritia merupakan bukti bahwa pemisahan Gondwana menjadi daratan-daratan kecil tidak terjadi lewat proses yang sederhana.
"Itu terjadi lewat peristiwa kompleks, menjadi sejumlah fragmen kerak benua yang ukurannya bervariasi dan lalu berkembang seiring evolusi basin Samudra Hindia," katanya.
Ashwal menemukan benua itu setelah melakukan analisis mineral zircon, mineral yang juga ditemukan pada lava gunung berapi.
Aswal dan tim menemukan zircon yang usianya mencapai 3 miliar tahun. Itu terlalu tua untuk menjadi milik Mauritius.
"Mauritius itu pula. Tidak ada zircon yang usianya melebihi 9 juta tahun di sana," ungkap Ashwal seperti dikutip CNN, Jumat (3/2/2017).
Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Nature Communication minggu ini tersebut menuai kritik. Sejumlah ilmuwan mengatakan, zircon berumur 3 miliar tahun bisa jadi dari tempat lain dan dibawa angin.
Ashwal yakin, zircon analisisnya bukan bawaan angin. Ia mengatakan, data yang diperoleh menunjukkan dengan jelas adanya benua di bawah Mauritius.
Sumber: http://sains.kompas.com/
0 comments:
Post a Comment