Ilustrasi
Kaum wanita
memiliki setidaknya 10 pilihan alat kontrasepsi, termasuk KB jangka
panjang, seperti IUD atau implan. Sementara itu, dalam 100 tahun
terakhir para pria cuma mempunyai dua pilihan kontrasepsi, yaitu kondom
dan vasektomi.
Para ahli memang tak berhenti mengembangkan kontrasepsi yang efektif untuk pria. Pengembangan yang terbaru adalah berbentuk suntikan gel ke bagian saluran tempat sperma berenang untuk mencegahnya keluar.
Sel sperma yang diproduksi di testis akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut vas deferens. Vasalgel akan disuntikkan ke bagian dalam saluran itu sehingga membentuk semacam penahan gel yang menyelubungi bagian dinding vas deferens.
Dengan demikian, sel sperma tidak bisa melewati penghalang tersebut. Pada akhirnya tidak ada sel sperma yang keluar untuk membuahi sel telur. Sel sperma yang tertahan di vas deferens itu pada akhirnya akan diserap tubuh.
Suntikan yang disebut Vasalgel ini termasuk dalam kontrasepsi jangka panjang dan bisa mengembalikan kesuburan dengan mudah.
Penelitian pada monyet jantan menunjukkan injeksi itu efektif mencegah kehamilan. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Basic and Clinical Andrology.
Uji coba memang belum dilakukan pada manusia, tetapi sejauh ini hasilnya meyakinkan. Sebanyak 16 ekor monyet jantan dewasa diberi injeksi Vasalgel dan, setelah pemulihan, monyet itu dilepas untuk berkumpul dengan betinanya.
Semua monyet itu diikuti sampai satu musim kawin dan tujuh ekor diikuti sampai dua tahun. Peneliti melaporkan, tidak ada monyet yang bunting selama masa penelitian itu.
Masih diperlukan beberapa penelitian lagi sebelum akhirnya injeksi ini bisa dipasarkan secara luas kepada masyarakat.
Para ahli memang tak berhenti mengembangkan kontrasepsi yang efektif untuk pria. Pengembangan yang terbaru adalah berbentuk suntikan gel ke bagian saluran tempat sperma berenang untuk mencegahnya keluar.
Sel sperma yang diproduksi di testis akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut vas deferens. Vasalgel akan disuntikkan ke bagian dalam saluran itu sehingga membentuk semacam penahan gel yang menyelubungi bagian dinding vas deferens.
Dengan demikian, sel sperma tidak bisa melewati penghalang tersebut. Pada akhirnya tidak ada sel sperma yang keluar untuk membuahi sel telur. Sel sperma yang tertahan di vas deferens itu pada akhirnya akan diserap tubuh.
Suntikan yang disebut Vasalgel ini termasuk dalam kontrasepsi jangka panjang dan bisa mengembalikan kesuburan dengan mudah.
Penelitian pada monyet jantan menunjukkan injeksi itu efektif mencegah kehamilan. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Basic and Clinical Andrology.
Uji coba memang belum dilakukan pada manusia, tetapi sejauh ini hasilnya meyakinkan. Sebanyak 16 ekor monyet jantan dewasa diberi injeksi Vasalgel dan, setelah pemulihan, monyet itu dilepas untuk berkumpul dengan betinanya.
Semua monyet itu diikuti sampai satu musim kawin dan tujuh ekor diikuti sampai dua tahun. Peneliti melaporkan, tidak ada monyet yang bunting selama masa penelitian itu.
Masih diperlukan beberapa penelitian lagi sebelum akhirnya injeksi ini bisa dipasarkan secara luas kepada masyarakat.
Sumber: http://health.kompas.com/
0 comments:
Post a Comment