Wednesday, January 25, 2017

Published 11:33 PM by with 0 comment

Panduan Lengkap Cara Budidaya Apel Manis dan Berkualitas Tinggi

belajarbumi.org – Buah apel pertama kali di tanam di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Apel

Panduan Lengkap Cara Budidaya Apel Manis Dan Berkualitas Tinggi

Komoditas tanaman buah ini masih mempunyai peluang usaha yang cukup menggiurkan. Selain harganya yang mahal buah yang segar dan menyehatkan ini sangat nikmat dijadikan berbagai olahan makanan dan minuman. Vitamin yang terkandung di dalamnya pun cukup bagus untuk kesehatan tubuh. Terlebih jika buah apel yang di hasilkan mempunyai kualitas Expor. Untuk simak selengkapnya cara budidaya apel di bawah ini.

Syarat Tumbuh

Iklim

Curah hujan yang ideal adalah 1000-2600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Dalam setahun jumlah bulan basah adalah 6-7 bulan dan 3-4 bulan bulan kering. Curah hujan tinggi selama berbunga akan menyebabkan bunga jatuh sehingga tidak dapat buah.
  • Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.
  • Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C.
  • Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.

Media Tanam

Tanaman apel tumbuh baik di tanah yang bersolum dalam, memiliki lapisan yang tinggi organik, dan struktur tanah remah dan gembur, memiliki aerasi, penyerapan air, dan porositas yang baik, sehingga pertukaran oksigen, gerakan nutrisi dan kemampuan penyimpanan air dapat optimal.
  • Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
  • Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.
  • Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
  • Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami.
  • Ketinggian Tempat Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl.

Pedoman Dalam Budidaya Apel

Pembibitan

Apel perbanyakan tanaman vegetatif dan generatif dilakukan. Propagasi dan kebaikan bersama adalah perbanyakan vegetatif, untuk propagasi generatif memakan waktu dan sering menghasilkan bibit yang menyimpang dari induknya. Generatif perbanyakan dengan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau (budding), sambungan (grafting) dan stek.

Persyaratan Benih

  • Syarat batang bawah: merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi. Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memilki sifat-sifat unggul.

Penyiapan Benih

  • Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang bawah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Anakan/siwilan

  • Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter 0,5 cm dan kulit batang kecoklatan.
  • Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara menggali tanah disekitar pohon, lalu anakan dicabut beserta akarnya secara berlahan-lahan dan hati-hati.
  • Setelah anakan dicabut, anakan dirompes dan cabang-cabang dipotong, lalu ditanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.

Rundukan (layering)

Bibit hasil rundukan dapat diperoleh dua cara yaitu :
  • Anakan pohon induk apel liar: anakan yang agak panjang direbahkan melekat tanah, kemudian cabang dijepit kayu dan ditimbun tanah;penimbunan dilakukan tiap 2 mata; bila sudah cukup kuat, tunas dapat dipisahkan dengan cara memotong cabangnya.
  • Perundukan tempelan batang bawah: dilakukan pada waktu tempelan dibuka (2 minggu) yaitu dengan memotong 2/3 bagianpenampang batang bawah, sekitar 2 cm diatas tempelan; bagian atas keratan dibenamkan dalam tanah kemudian ditekuk lagi keatas. Pada tekukan diberi penjepit kayu atau bambu.
Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, dilakukan pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut dibawah keratan atau tekukan. Bekas luka diolesi defolatan.

Stek

Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm ( diameter seragam dan lurus), sebelum ditanam bagian bawah stek dicelupkan ke larutan Roton F untuk merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm, tiap bedengan ditanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan, diameter batang ± 1 cm dan perakaran cukup cukup kuat.

Teknik Pembibitan

Penempelan

  • Pilih batang bawah yang memenuhi syarat yaitu telah berumur 5 bulan, diameter batang ± 1 cm dan kulit batangnya mudah dikelupas dari kayu.
  • Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulannya. Caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5 cm (Matanya ditengah-tengah).
  • Kemudian lapisan kayu dibuang dengan hati-hati agar matanya tidak rusak, Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah setinggi ± 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang disesuaikan dengan mata tempel. Lidah tersebut diungkit dari kayunya dan dipotong setengahnya.
  • Masukkan mata tempel ke dalam lidah batang bawah sehingga menempel dengan baik. Ikat tempelan dengan pita plastik putih pada seluruh bagian tempelan.
  • Setelah 2-3 minggu, ikatan tempelan dapat dibuka dan semprot/ kompres dengan ZPT. Tempelan yang jadi mempunyai tanda mata tempel berwarna hijau segar dan melekat.
  • Pada okulasi yang jadi, kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan posisi milintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian penampang. Tujuannya untuk mengkonsentrasikan pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata tunas.

Penyambungan

  • Batang atas (entres) berupa cabang (pucuk cabang lateral).
  • Batang bawah dipotong pada ketinggian ± 20 cm dari leher akar.
  • Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah denngan panjang 2-5 cm.
  • Cabang entres dippotong sepanjang ± 15 cm (± 3 mata), daunnya dibuang, lalu pangkal batang atas diiris berbentuk baji. Panjang irisan sama dengan panjang belahan batang bawah.
  • Batang atas disisipkan ke belahan batang bawah, sehingga kambium keduanya bisa bertemu.
  • Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
  • Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik. Setelah berumur 2-3 minggu, kerudung plastik dapat dibuka untuk melihat keberhasilan sambungan.

Pemeliharaan Pembibitan

Pemeliharaan batang bawah meliputi :
  • Pemupukan : dilakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP masing-masing 5 gram per tanaman ditugalkan (disebar mengelilingi) di sekitar tanaman.
  • Penyiangan : waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.
  • Pengairan : satu minggu sekali (bila tidak ada hujan)
  • Pemberantasan hama dan penyakit : disemprotkan pestisida 2 kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan. Fungisida yang digunakan adalah Antracol atau Dithane, sedangkan insektisida adalah Supracide atau Decis. Bersama dengan ini dapat pula diberikan pupuk daun, ditambah perekat Agristic.

Pemindahan Bibit

  • Bibit okulasi grafting (penempelan dan sambungan) dapat dipindahkan ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi, dipotong hingga tingginya 80-100 cm dan daunnya dirompes.

Pengolahan Media Tanam

Persiapan

  • Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan biaya yang diperlukan.

Pembukaan Lahan

  • Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal

Pembentukan Bedengan

  • Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alur penanaman.

Pengapuran

  • Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.

Pemupukan

  • Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkan selama 2 minggu.
Sumber: http://www.ruangtani.com/
      edit

0 comments:

Post a Comment