Sejarah mencatat bangsa Indonesia dibangun dengan
pondasi kebhinekaan – kemajemukan. Soekarno – Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dengan membacakan teks proklamasi, “Kami
bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia…”. “Kami bangsa
Indonesia” bukan “Kami kaum muslim”, atau bukan “Kami orang pribumi”, “Kami
bangsa Indonesia” mencerminkan penghargaan terhadap kebhinekaan. Perjuangan
menuju kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengindahkan
perbedaan-perbedaan, baik kesukuan, agama, ras, dan golongan.
Demonstrasi yang dilakukan “Pencinta Kebhinekaan”
pada tanggal 4 November 2016 berasal dari berbagai daerah menuju Masjid
Istiqlal Jakarta – meetingpoint. Agenda khusus demonstrasi – aksi damai
ini adalah memperjuangan keadilan hukum bagi terduga penista agama yang dilakukan
oleh pejabat publik – Gubenur DKI Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama – Ahok.
Aksi ini didasarkan pada kecintaan bangsa Indonesia
terhadap kesatuan NKRI, bukan tunggangi oleh kepentingan politik semata. Memperjuangkan
kebhinekaan jauh lebih penting dibandingkan kepentingan politik golongan. Diharapkan
dikemudian hari tidak ada lagi orang atau golongan yang akan mengancam NKRI –
hukum harus ditegakan!.
0 comments:
Post a Comment