Ujian Akhir
Semester ganjil
sudah usai,
seperti
biasa para siswa dan guru
MUSE (nama
beken SMA Muhammadiyah 11) segera membuka lembaran liburan
yang cukup lama. Namun sebelum liburan dimulai,
program yang tak
kalah dinanti para
siswa
dan guru adalah Study Tour.
Kali ini
tujuannya ke wisata kota
Bandung, acara
ini melibatkan semua siswa (X,
XI, dan XII). Tempat yang akan dikunjungi di
antaranya; 1) Sundial (Jam Matahari), Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (PUSPA IPTEK), Bandung, 2) Museum KAA, 3) Cihampelas, dan 4)
Angklung.
Tak seperti biasa,
pagi-pagi
buta Muse sudah membahana dengan suara siswa-siswi,
berpakaian rapi menghiasi halaman depan.
Kepala
sekolah dan dewan
guru pun sudah
berdiri menyiapkan
para siswa
untuk pembukaan acara, sekaligus prepare berangkat.
Enam (6) bus pariwisata pun sudah siap,
berjejer di sepanjang jalan Balai Pustaka Barat II, mulai
gedung SMP M 31, hingga perempatan Pasar Sunan Giri.
Bismillah,.Sekitar jam 6.30, Bus meluncur dengan aman,
nyaman,
dan penuh senyum gembira
para siswa
dan guru. Saat itu jalanan
Jakarta-Bandung ramai lancar.
Sekitar
jam 10.30,
anak-anak Muse tiba di Sundial, Puspa Iptek, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung. Di sana para siswa dan guru
mencoba (belajar)
menggunakan peralatan,
di antaranya bola melayang, kursi paku,
cermin
tak hingga,
momentum, gravitasi, kaleidoskop pompa air
Archimedes, wajah
nengok, dan lain-lain.
Usai dari
Sundial, siswa-siswa Muse melanjutkan perjalanan,
dan singgah
untuk makan siang di Rumah Makan Ampera,
Bandung (13.00), sekaligus shalat dzuhur dan ashar
(jama’) berjema’ah.
Suasana makan pun lebih nikmat sebab kala itu hujan turun cukup
deras.
Tempat wisata selanjutnya, yakni ke Museum
Konferensi Asia Afrika (KAA). Tiba di KAA jam 14.00. Di sinilah anak-anak belajar
sejarah dan mengenang kembali KAA, yang diselenggarakan pada tanggal 18-24
April 1955 itu. Di samping itu, para
guru dan
siswa tak melewatkan kesempatan untuk berpose dan ber-selfie bersama lukisan
dan patung tokoh-tokoh Nasional dan Internasional.
Setelah dari KAA,
Muse langsung meluncur ke tempat belanja Cihampelas
(16.00). Kota ini
dikenal dengan pusat pakaian
yang harganya relatif lebih
murah dibandingkan dengan pasar umum lainnya. Di tempat ini juga, siswa-siswa dan guru membeli banyak ‘buah tangan’; souvenir unik, makanan ringan, dan pakaian
khas Bandung, Jawa Barat.
Wisata terakhir
yang anak-anak Muse kunjungi
adalah pertunjukan angklung,
Cikole (kali ini bukan di Saung
Angklung Udjo). Tiba di Cikole jam 19.00.
Di Cikole, para siswa dan guru tak hanya menyaksikan
pertunjukan angklung saja, namun juga mendapat pembelajaran langkah, yaitu belajar memainkan instrumen angklung, dipandu oleh beberapa
pelatih handal. Malam terasa indah, dengan iringan alat musik bambu tradisional
(angklung, arumba, calung dan lainnya).
Tak terasa, Study Tour Muse kali ini sudah selasai, sebelum balik
ke Rawamangun, para siswa dipimpin guru melaksanakan shalat magrib (jama’), dan
isya’ berjema’ah, kemudian pulang.
Dengan ucapan Alhamdulillah anak-anak
Muse pun tiba di
Rawamangun (21.00) dengan selamat. Alhamdulillah!. edi sugianto.
0 comments:
Post a Comment